Senin, 25 April 2011

Ki Hajar Dewantara

Tanggal 2 Mei yang akan kita peringati sebenatar lagi tentu saja adalah peringatan Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS). Guys, berbicara mengenai HARDIKNAS, tentu saja guys, tidak akan pernah lepas dari nama dan perjuangan Ki Hajar Dewantara. Guys,  mendengar nama Ki Hajar Dewantara sudah sangat tak asing lagi rasanya di telinga para pelajar. Seorang pahlawan bagi pendidikan di Negara kita tercinta ini. Dengan selogannya yang berbunyi “Ing ngarsa sung tulodho, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani” yang artinya adalah "di depan memberi teladan, di sisi 7 memberi bimbingan, dari belakang memberi dorongan", beliau telah memotivasi bangsa ini untuk mendapatkan pendidikan dan memberantas kebodohan. Tapi, tahukah kalian semua bagaimana sejarah dan perjuangan beliau untuk mencerdaskan bangsa ini ?

Ki Hajar Dewantara Lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889.Terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Beliau berasal dari lingkungan keluarga kraton Yogyakarta. Raden Mas Soewardi Soeryaningrat, saat genap berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara. Semenjak saat itu, ia tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan supaya ia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya.

Dan guys, setelah zaman kemedekaan, Ki hajar Dewantara pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang pertama. Nama Ki Hajar Dewantara bukan saja diabadikan sebagai seorang tokoh dan pahlawan pendidikan (bapak Pendidikan Nasional) yang tanggal kelahirannya 2 Mei dijadikan hari Pendidikan Nasional, tetapi juga ditetapkan sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional melalui surat keputusan Presiden RI No.305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959. Penghargaan lain yang diterimanya adalah gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1957.

Guys, kalian pasti tahu kalau beliau adalah pendiri sebuah sekolah yang diperuntukkan bagi anak-anak yang berasal dari kalangan masyarakat kurang mampu. Mereka tidak bisa mengenyam pendidikan, karena pada saat itu, pendidikan hanya diperuntukkan bagi kalangan keturunan Belanda pada masa kolonial Belanda dulu. Sekolah tersebut bernama Taman Siswa.

Guys, Ki Hajar Dewantara juga bergabung  dengan mahasiswa Indonesia di Belanda. Beliau merintis cita-citanya memajukan kaum pribumi dengan belajar ilmu pendidikan hingga memperoleh suatu ijazah pendidikan yang bergengsi yang kelak menjadi pijakan dalam mendirikan lembaga pendidikan yang didirikannya dengan sistem pendidikannya sendiri. 

Namun guys, setelah dua tahun mendapat gelar Doctor Honoris Causa dan sukses merintis sekolah Taman Siswa, beliau meninggal dunia pada tanggal 28 April 1959 di Yogyakarta dan dimakamkan di sana.

Kemudian oleh pihak penerus perguruan Taman Siswa, didirikan Museum Dewantara Kirti Griya, Yogyakarta, untuk melestarikan nilai-nilai semangat perjuangan Ki Hadjar Dewantara. Dalam museum ini terdapat benda-benda atau karya-karya Ki Hadjar sebagai pendiri Taman Siswa dan kiprahnya dalam kehidupan berbangsa. Koleksi museum yang berupa karya tulis atau konsep dan risalah-risalah penting serta data surat-menyurat semasa hidup Ki Hadjar sebagai jurnalis, pendidik, budayawan dan sebagai seorang seniman telah direkam dalam mikrofilm dan dilaminasi atas bantuan Badan Arsip Nasional.

Guys, tentu dan sangat perlu bagi kita sebagi anak bangsa saat ini untuk mewarisi buah pemikirannya tentang tujuan pendidikan yaitu memajukan bangsa secara keseluruhan tanpa membeda-bedakan agama, etnis, suku, budaya, adat, kebiasaan, status ekonomi, status sosial, dan sebagainya, serta harus didasarkan kepada nilai-nilai kemerdekaan yang asasi.

Guys, untuk mengenang jasa-jasanya yang besar, Hari lahirnya, diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Dengan ajaran selogannya yang berbunyi “Ing ngarsa sung tulodho, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani” yang artinya adalah "di depan memberi teladan, di sisi 7 memberi bimbingan, dari belakang memberi dorongan" tetap terkenal hingga saat ini di bumi pertiwi. 

Nah, gimana guys ? besar banget kan perjuangan dan jasa-jasa Ki Hajar Dewantara di negeri kita ini ? untuk itu, jangan sia-siakan perjuangan beliau, kita sebagai generasi penerus bangsa harus dapata mewarisi semangat dan ide-ide cemerlangnya. Fighting guys ! indonesian students are Smart, Bright, and Dynamic ! 

keterangan : Gambar 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar